Minggu, 15 Juni 2014

Ciri-ciri makhluk hidup

Ciri – Ciri Makhluk hidup adalah berdasarkan ciri secara umum makhluk  hidup  adalah  makhluk  yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti bernapas, bergerak, dan berkembang biak, ada pula ciri ciri yang lain, nah semua ciri-ciri makhluk hidup yang terdapat datas tersebutlah yang akan kita bahas di materi biologi ini. Namun sebelum kita masuk pada materi inti akan sedikt saya jelaskan terebih tentang pengerrtian dari makhluk hidup, agar kita semua bisa lebih paham membaca materi ini:

Ciri – Ciri pada Makhluk hidup 
1.  Ciri makhluk hidup yang pertama adalah Bernapas
Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh. Oksigen  (O2)  sangat  diperlukan  makhluk  hidup  untuk  pembakaran  makanan dalam  tubuh  dan  menghasilkan  energi  yang  diperlukan tubuh  atau  disebut  juga
oksidasi  tubuh.  Energi  ini  digunakan  tubuh  untuk  bergerak  dan  melakukan aktivitas lainnya.
Proses pernapasan  makhluk  hidup  berbeda-beda,  bergantung  pada  tempat  hidup dan  jenis  makhluk  hidup.  Makhluk  hidup  yang  hidup  di  darat  memiliki  sistem pernapasan  yang  berbeda  dengan  makhluk  hidup  yang  hidup  di  air.  Pernapasan

- Alat pernafasan pada tumbuhan disebut stomata atau lentisel
- Alat pernafasan pada hewan adalah paru paru,insang trakea dan kulit
- Burung memiliki alat bantu pernafasan yang disebut pundi pundi udara

2.  Ciri makhluk hidup yang kedua adalah Bergerak Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan  jelas  tampak  terlihat.  Kamu  dapat  berjalan,  berlari,  dan  menggerakkan tangan.  Begitu  juga  dengan  hewan  dapat  berlari,  terbang,  dan  lain  sebagainya.
Untuk melakukan gerakan tersebut, manusia dan hewan dibantu oleh alat gerak. Pada manusia, misalnya tangan dan kaki. Sedangkan, pada hewan, seperti sayap, sirip, kaki, silia, dan lainnya.
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan gerakan, tapi gerakan ini tidak  mudah  dilihat.  Contoh  gerakan  pada  tumbuhan  adalah  menutupnya  daun putri  malu  bila  disentuh.  Daun-daun  pohon  petai  cina  yang  menutup  pada  sore hari, arah tumbuhnya tanaman selalu ke arah datangnya sinar matahari, dan bunga matahari  yang  selalu  menghadap  matahari.  Gerakan  pada  tumbuhan  disebabkan karena ada rangsangan dari luar.

3.  Ciri makhluk hidup yang ketiga adalah Makan
Seluruh  makhluk  hidup  membutuhkan  makanan.  Makanan  yang   dimakan harus  mengandung  zat-zat  makanan  yang  dibutuhkan  oleh  tubuh.  Contohnya, karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. Karbohidrat sangat diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi. Fungsi makan pada makhluk hidup:
a. Menimbulkan energi ( tenaga )
b. Pembangun tubuh ( pertumbuhan )
c. Mengganti sel sel tubuh yag rusak
Makhluk hidup yang dapat embuat makanan sendiri adalah tumbuhan hijau daun lewat proses fotosintesa.

4. Ciri-ciri makhluk hidup selanjutnya yaitu Iritabilitas Salah  satu  ciri  makhluk  hidup  adalah  respons  terhadap  rangsangan. Kemampuan  makhluk  hidup  memberi  tanggapan  terhadap  rangsangan  disebut iritabilitas. Hewan dan manusia untuk iribalitas menggunakan panca indera yang terdiri dari :
- Mata untuk melihat
- Telinga untuk mendengar
- Kulit untuk meraba
- Hidung untuk mencium
- Lidah untuk mengecap

5.  Ciri makhluk hidup yang kelima adalah Tumbuh Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah, kemudian menjadi tanaman kecil. Jika tanaman tersebut kamu siram  setiap hari, maka akan tumbuh menjadi tanaman yang besa 





6.  Berkembang Biak Berkembang  biak  atau  reproduksi  adalah kemampuan makhluk hidup untuk memperoleh keturunan. Perkembangbiakan ini berguna untuk melestarikan jenisnya. Cara perkembangbiakan pada hewan dibagi menjadi  dua  macam,  yaitu  secara  generatif  (kawin)  dan  secara  vegetatif  (tak kawin). 
Pada  hewan  tingkat  tinggi  umumnya  berkembang  biak  secara  kawin, sedangkan  pada  hewan  tingkat  rendah  berkembang  biak  dengan  vegetatif  (tak kawin).
Bagaimana  perkembangbiakan  pada  tumbuhan?  Tumbuhan  tidak  hanya berkembang biak dengan biji, tetapi juga dapat berkembang biak secara vegetatif atau  tidak  kawin.  Contoh  perkembangbiakan  vegetatif  pada  tumbuhan,  di
antaranya stek, cangkok, dan tunas.

 7.Reproduksi Semua  makhluk  hidup  berkembang  biak,  hal  ini  merupakan  upaya  makhluk hidup untuk memperbanyak diri atau menghasilkan individu baru. Perkembangan makhluk hidup bertujuan untuk menjaga kelestarian jenisnya supaya tidak punah,
Cara makhluk hidup untuk berkembang biak dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.  Generatif  ,  yaitu  peristiwa  terbentuknya  individu  baru  yang  didahului  oleh pembuahan  (  fertilisasi  )  ,  pembuahan  berarti  meleburnya  sel  kelamin  jantan dengan betina untuk membentuk zigot , contoh : cacing, rayap, katak, lebah dll
b.  Vegetatif  yaitu  cara  berkembang  biak  tanpa  perkawinan,  jadi  tidakmeliatkan sel  gamet  atau  sel  kelami,  contoh  peremangan  vegetatif  :  tunas,  membelah  diri, spora, umbi geragih


8.  Ciri makhluk hidup yaitu melakukan Adaptasi

Untuk  dapat  bertahan  hidup  di  lingkungannya,  makhluk  hidup  harus menyesuaikan  diri  dengan  lingkungannya,Tempat  hidup  bagi  makhluk  hidup dapat  melakukan  aktifitasnya  disebut  habitat. Apabila  makhluk  hidup  tersebut tidak  bisa  menyesuaikan  diri  dengan  lingkungannya  maka  akan  mati  atau  bisa harus berpindah ke lingkungan yang baru.

9. Memerlukan Suhu Tertentu
Semua makhuk hidup dapat bertahan pada suhu tertentu, ikan dapat hidup pada air yang bersuhu antara 5 derajat celcius sampai dengan 30 derajat. untuk jenis bakteri dapat sampai suhu 80 derajat, sedangkan tumbuhan dapat hidup baik antara suhu 0 – 43 derajat celcius.

10. Mengeluarkan Zat Sisa ( sekresi) Zat sisa dari proses produksi harus dikeluarkan, jika tidak akan menimbulkan racun di dalam tubuh.Zat sisa yang dikeluarkan bisa berupa cairan, gas ataupun zat padat.
Alat pengeluaran zat sisa pada hewan atau manusia , yaitu :
a. Paru paru mengeluarkan CO2
b. Kulit mengeluarkan keringat
c. Ginjal mengeluarkan uriine

Ciri-ciri tumbuhan paku

Ciri-Ciri Tumbuhan Paku Pakuan

Ciri Ciri Tumbuhan Paku  - Rasanya kok tidak lengkap membahas sesuatu itu jika tidak sampai tuntas, seperti janji saya pada artikel sebelumnya yang mana saya berjanji akan membahas lagi mengenai Tumbuhan Paku Pakuan ini, nah pada Kesempatan kali ini saya Akan mencoba berbagi mengenai Ciri Ciri Tumbuhan Paku yang mana untuk melengkapi artikel sebelumnya yang sudah anda baca tentunya yakni Manfaat Tumbuhan Paku, Seperti yang kita ketahui pada artikel sebelumnya yang mana tumbuhan Paku memiliki spesies yang banyak sekali maka dari itu lagi-lagi kami akan membahas Ciri tumbuhan paku secara umum saja, Untuk yang sedang mencari Informasi ini silahkan saja ikuti artikel ini sampai tuntas.

Ciri Ciri Tumbuhan Paku
Ilustrasi Tumbuhan Paku

Tumbuhan Paku Memiliki Nama Latin Pteridophyta, Jika berbicara mengenai Ciri Ciri Tumbuhan paku ini saya menjadi teringat akan Masa sekolah dulu yang mana kita Pernah di Tungaskan Mencari Tugas sekolah Biologi mengenai Mafaat dan Ciri Tumbuhan Paku ini, Nah untuk lebih jelasnya mari kita langsung baca artikelnya di Bawah ini.

Berikut Ciri-Ciri dari Tumbuhan Paku ini
  1. Hidupnya di segala tempat terutama di tempat-tempat yang lembab di tempat kering dan terbuka, di air
  2. Berbeda dengan tumbuhan lumut, tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati. Oleh karena itu, tumbuhan paku termasuk kormophyta berspora
  3. Baik pada akar, batang, dan daun, secara anatomi sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem yang
  4. berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis, dan floem yang berfungsi mengedarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh tumbuhan
  5. Habitat tumbuhan paku ada yang di darat dan ada pula yang di perairan serta ada yang hidupnya menempe
  6. Pada waktu masih muda, biasanya daun tumbuhan paku menggulung dan bersisik
  7. Tumbuhan paku dalam hidupnya dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina
  8. Dalam siklus hidup (metagenesis) terdapat fase sporofit, yaitu tumbuhan paku sendiri
  9. Fase sporofit pada metagenesis tumbuhan paku memiliki sifat lebih dominan daripada fase gametofitnya
  10. Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya hidupnya fotoautotrof

Ciri-ciri PerkembangbiakanTumbuhan Paku

Ciri-ciri PerkembangbiakanTumbuhan Paku

Alat perkembangbiakan tumbuhan paku yang utama adalah spora. Tumbuhan paku dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Seperti pada tumbuhan lumut, daur perkembangbiakan tumbuhan paku juga mengalami pergiliran keturunan. Perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan menggunakan rizom atau pertunasan dan secara seksual terjadi secara pergiliran keturunan antara dua generasi. Pergiliran keturunan pada tumbuhan paku terjadi secara bergantian antara generasi sporofit dan generasi gametofit. Generasi sporofit adalah tumbuhan paku itu sendiri, yaitu tumbuhan paku (sporofit) yang menghasilkan spora. Tumbuhan paku (sporofit) dapat tumbuh dan bertunas melakukan perkembangbiakan secara aseksual. Spora yang dikeluarkan dari sporangium dan jatuh di tempat yang sesuai akan berkembang menjadi protalium.
Protalium adalah gametofit pada tumbuhan paku. Protalium berumur lebih pendek daripada sporofit. Protalium berbentuk seperti jantung, berwarna hijau, dan melekat pada subtratnya dengan rizoid. Protalium akan berkembang menjadi anteridium dan arkegonium. Anteridium menghasilkan sperma, sedangkan arkegonium menghasilkan ovum. Pembuahan hanya berlangsung jika ada air. Peleburan sperma dan ovum menghasilkan zigot. Zigot akan tumbuh menjadi tumbuhan paku yang diploid. Tumbuhan paku dewasa akan menghasilkan spora. Spora akan tumbuh lagi menjadi protalium dan begitu seterusnya hingga berulang siklus pergiliran keturunan.

Kebanyakan tumbuhan paku (Filicinae) mempunyai spora dengan sifat-sifat yang sama dan setelah berkecambah, menghasilkan protalium yang mempunyai anteridium dan arkegonium. Jenis paku yang menghasilkan spora yang sama besar dan berumah satu disebut dengan paku homospor atau isospor. Akan tetapi, pada tumbuhan paku lainnya, seperti Selaginellales dan Hydropteridales, protaliumnya tidak sama besar dan berumah dua yang disebut dengan paku heterospor. Pemisahan jenis kelamin telah terjadi sejak pembentukan spora, selain berbeda jenis kelamin, ukuran juga berbeda. Ada yang berukuran besar dan mengandung banyak cadangan makanan yang disebut makrospora atau megaspora yang terbentuk dalam makrosporangium. Jika berkecambah, akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung arkegonium yang
disebut makroprotalium atau protalium betina. Yang berukuran kecil dinamakan mikrospora yang terbentuk dalam mikrosporangium.
Mikrospora akan tumbuh menjadi protalium yang mengandung anteridium yang disebut mikroprotalium atau protalium jantan. Untuk menambah pengetahuan tentang perkembangbiakan tumbuhan paku, marilah kita perhatikan skema pergiliran keturunan paku homospor (kiri) dan paku heterospor (kanan) berikut ini.
Ciri-ciri Perkembangbiakan Tumbuhan Paku

perkembangbiakan pada tubuhan

Perkembangbiakan secara Vegetatif - selain dengan cara generatif, tumbuhan juga berkembang biak secara vegetatif. Reproduksi vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan. Perkembangbiakan vegetatif dilakukan tanpa melalui perkawinan.
Perkembangbiakan vegetatif alami ada berbagai macam cara, seperti :
1. Tunas
    Tunas dapat tumbuh melalui pangkal batang, akar, atau daun pohon tersebut tumbuh didekat induknya. 
    Pohon pisang adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas batang.
2. Umbi akar 
    Umbi akar berguna untuk menyimpan cadangan makanan. Umbi akar tidak berkuncup, tidak berdaun,     
    tidak bermata tunas dan tidak berbuku - buku. Tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi akar 
    adalah bunga dahlia dan wortel. Sisa batang pada pangkal umbi dapat memunculkan tunas. Akar tunas 
    baru akan tumbuh dari bagian sisa batang jika umbi akar tersebut ditanam.
3. Umbi Batang 
    Kentang, talas, dan ubi jalar merupakan contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi batang. 
    Umbi batang sesungguhnya merupakan batang yang tumbuh menggembung di dalam tanah.
4. Umbi lapis
    bawang merah adalah contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan umbi lapis. Umbi lapis adalah 
    daun yang berlapis-lapis membentuk umbi, dan di tengahnya tumbuh tunas.
5. Membelah diri
    Tumbuhan yang berkembang biak dengan membelah diri adalah tumbuhan tingkat rendah seperti 
    ganggang. Ganggang membelah sel tubuhya menjadi dua. Masing-masing selini akan membelah lagi ketika
    dewasa.
6. Akar tinggal (Rhizoma)
    Rizhoma adalah batang yang tebaldan tumbuh mendatar di dlam tanah. Contoh tumbuhan yang 
    berkembang biak dengan akar tinggal adalah Jahe.
7. Geragih (stolon)
    Geragih adalah batang yang menjalar di atas permukaan tanah. Contoh tumbuhan yang berkembang biak 
    dengan geragih adalah arbei, semanggi, dan pegagan.
8. Spora
    Bentuk spora seperti biji, tetapi sangat kecil. Spora hanya bisa dilihat dengan mikroskop, tidak 
    dilihat dengan mata telanjang. Spora dibentuk di dalam kotak spora (sporangium). Tumbuhan paku adalah
    contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan spora
    

Alat perkembangbiakan burung

Semua jenis burung termasuk hewan ovipar, artinya berkembang biak dengan cara bertelur. Burung betina menghasilkan sel telur yang dibuahi di dalam tubuhnya. Selanjutnya, zigot berkembang di luar tubuh induk menjadi hewan baru.
Alat-alat perkembangbiakan pada burung letaknya berdekatan dengan alat-alat ekskresi. Karena proses pembuahannya terjadi di dalam tubuh maka burung jantan memiliki slst khusus untuk memasukkan sperma kedalam tubuh hewan betina. Alat tersebut berupa tonjolan kloaka.

Alat-alat perkembangbiakan pada burung jantan terdiri atas sepasang testis, vas deferens, dan kloaka. Sperma dihasilkan di dalam testis yang dihubungkan dengan kloaka oleh vas deferens (saluran sperma). Letak saluran sperma berimpit dengan saluran dari kantong kemih. Kloaka merupakan muara dari saluran sperma, saluran dari kantong kemih, dan saluran dari pencernaan.

Alat perkembangbiakan pada burung betina terdiri atas sebuah ovarium, saluran telur dan kloaka. Sebenarnya burung memiliki sepasang ovarium (kanan dan kiri), namun saluran telur ovarium kanan tidak berkembang. Oleh karena itu, hanya sebuah ovarium yang berkembang dan bisa menghasilkan sel telur. Sel telur dilengkapi dengan kuning telur sebagai cadangan makanan untuk embrio sehingga ukurannya menjadi besar.

Sel telur burung dibungkus oleh cangkang telur yang mengandung zat kapur. Cangkang telur itu memiliki banyak pori yang memungkinkan masuknya udara ke dalam telur. Di sebelah dalam cangkang terdapat membram cangkang yang berbentuk rongga udara. Membram cangkang mengandung banyak pembuluh darah sebagai tempat terjadinya pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida untuk pernapasan embrio.

Reproduksi pada burung

Reproduksi pada burung berlangsung secara kawin dan proses pembuahannya berlangsung di dalam tubuh.

1. Alat reproduksi burung jantan
- sepasang testis yang berfungsi sebagai penghasil sperma
- sepasang vas deferens yang berfungsi sebagai saluran pengeluaran sperma dari testis
- kloaka sebagai muara tempat keluarnya sperma dari testis

2. Alat reproduksi burung betina
- ovarium kiri sebagai penghasil sel telur, sedangkan ovarium kanan mengalami degenerasi sehingga tidak berkembang dan tidak dapat menghasilkan sel telur
- oviduk sebagai tempat terjadinya fertilisasi dan tempat pengeluaran sel telur dari ovarium
- kloaka sebagai muara tempat keluarnya telur

3. Proses perkembangbiakan burung
Jika memasuki masa perkembangbiakan, ada berbagai macam perilaku yang khas pada beberapa jenis burung untuk memikat lawan jenisnya. Pada burung merah misalnya, dengan menggerak-gerakkan bulunya, burung lain ada yang berkicau, ada pula burung yang menggerak-gerakkan tubuhnya.
Perkawinan pada bangsa burung terjadi dengan saling menempelkan kloaka. Sperma keluar dari kloaka burung jantan dan masuk ke kloaka burung betina. Melalui oviduk, sperma berenang menuju ke sel telur. Jika terjadi pembuahan di dalam oviduk, maka terbentuklah zigot. Zigot kemudian bergerak menuju ke kloaka melalui oviduk. Selama dalam perjalanan, dalam oviduk mula-mula zigot diselubungi albumen untuk kemudian diselubungi cangkang dari zat kapur untuk melindunginya.

Telur secara umum terdiri dari bagian-bagian berikut:
a. cangkang telur, merupakan bagian telur yang tersusun dari zat kapur dan berpori untuk jalan keluar masuknya udara
b. membran luar, sebagai pembatas antara cangkang telur dan bagian-bagian lain
c. membran dalam, sebagai pengatur difusi O2 dan CO2 dari dan ke dalam telur. Antara membran luar dan membran dalam pada salah satu ujung telur tidak menempel sehingga membentuk rongga udara
d. albumen (putih telur), sebagai cadangan makanan dan persediaan air
e. rongga udara, sebagai tempat menampung udara pernapasan embrio
f. kalaza (tali kuning telur), berfungsi menahan agar kuning telur tetap pada tempatnya dan embrio di atas kuning telur
g. kuning telur, sebagai tempat menempelnya embrio dan sebagai cadangan makanan
h. zigot, merupakan calon individu baru.

Daur hidup kupu-kupu

Metamorfosis kupu-kupu


Metamorfosis adalah proses dari ulat menjadi hewan baru (fase sempurna) yaitu kupu-kupu. Pada prosesnya terjadi cukup panjang dan lama namum sederhana. Pertama-tama mulai dari telur yang diletakkan oleh kupu-kupu pada daun (biasanya daun pohon jeruk atau dapat juga pohon yang lain) yang bertujuan nantinya daun tersebut bisa menjadi bahan makanan ulat tersebut hingga mencapai dewasa setelah tiba waktunya menjadi pupa/ kepompong dan dalam beberapa hari akan menjadi kupu-kupu baru.

► TELUR
Telur akan menetas antara 3 – 5 hari, larva akan berjalan ke pinggir daun tumbuhan inang dan memulai memakannya. Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.

LARVA (ULAT)
► Setelah menetas larva akan mencari makan Sebagian larva mengkonsumsi cangkang telur yang kosong sebagai makanan pertamanya. Kulit luar dari larva tidak meregang mengikuti pertumbuhannya, tetapi ketika menjadi sangat ketat larva akan berganti kulit.
► Jumlah pergantian kulit selama hidup larva umumnya 4 – 6 kali, dan periode antara pergantian kulit (molting) disebut instar.
► Larva kupu-kupu bervariasi dalam bentuk, tetapi pada sebagian besar berbentuk silindris, dan terkadang memepunyai rambut, duri, tuberkel atau filamen.
► Ketika larva mencapai pertumbuhan maksimal, larva akan berhenti makan, berjalan mencari tempat berlindung terdekat, melekatkan diri pada ranting atau daun dengan anyaman benang. Larva telah memasuki fase prepupa dan melepaskan kulit terakhir kali untuk membentuk pupa.

PUPA (KEPOMPONG)
► Fase pupa kalau dilihat dari luar seperti periode istirahat, padahal dalam pupa terjadi proses pembentukan serangga yang sempurna. Pupa pada umumnya keras, halus dan berupa suatu struktur tanpa anggota tubuh. Umumnya pupa berwarna hijau, coklat atau warna sesuai dengan sekitarnya (berkamuflase) Pembentukan kupu-kupu dalam pupa biasanya berlangsung selama 7 – 20 hari tergantung spesiesnya.

KUPU-KUPU
► Setelah keluar dari pupa, kupu-kupu akan merangkak ke atas sehingga sayapnya yang lemah, kusut dan agak basah dapat menggantung ke bawah dan mengembang secara normal. Segera setelah sayap mengering,mengembang dan kuat, sayap akan membuka dan menutup beberapa kali dan percobaan terbang.

► Fase imago atau kupu-kupu adalah fase dewasa

PERILAKU KUPU-KUPU:
Kupu-kupu merupakan serangga yang melakukan aktivitas pada siang hari, pada malam hari kupu-kupu akan istirahat dan terlindungan daun pepohonan.
siang kupu-kupu makin aktif terbang dan melakukan aktivitas mencari makan dan berproduksi. Kegiatan mencari makan dilakukan sendiri-sendiri tetapi sering tampak kupu-kupu jantan dan batina terbang berpasangan dan pada saatnya akan melakukan kopulasi.
Selanjutnya induk kupu-kupu akan meletakkan telurnya pada tumbuhan inangnya. kupu-kupu yang rentang sayapnya kecil akan terbamg rendah antara 10cm- 2m. Sedangkan kupu-kupu yang rentang sayap lebih besar terbang lebih tinggi sampai ± 10 m. Pada kegiatan mencari makan, kupu-kupu akan hinggap pada bunga-bunga dan menjulurkan probosisnya.

Daur hidup lalat

Siklus Hidup Lalat




Pada umumnya siklus hidup lalat melalui 4 stadium yaitu : telur -> larva ->pupa->lalat dewasa. Pada beberapa jenis lalat, telur-telur tetap dalam tubuh lalat dewasa sampai menetap dan baru kemudian dilahirkan larva. Lamanya siklus hidup dan kebiasaan tempat bertelur bisa berbeda antara berbagai jenis lalat. Demikian pula terdapat perbedaan-perbedaan dalam hal suhu dan tempat hidup yang biasanya untuk masing-masing jenis lalat.


Jenis-jenis lalat

Lalat rumah (Musca domestica). Ini jenis lalat yang paling banyak terdapat diantara jenis-jenis lalat rumah. Lalat ini paling sering menyebabkan berbagai penyakit. Lalat rumah sangat menyukai tempat sampah, kotoran kuda, kotoran babi, kotoran burung dan kotoran manusia karena lembab, hangat dan mengandung banyak makanan untuk larva-larva-nya. Daya jelajah Lalat rumah bisa mencapai jarak 15 km dalam waktu 24 jam. Sebagian terbesar tetap berada dalam jarak 1,5 km di sekitar tempat pembiakannya, tetapi beberapa bisa sampai sejauh 50 km.

Lalat rumah kecil (jenis Fannia). Lalat ini menyerupai lalat rumah biasa, tetapi memiliki ukuran tubuh lebih kecil dan mempunyai kebiasaan untuk menggigit. Mereka membiak di kotoran manusia dan hewan danjuga dibagian-bagian tumbuhan yang membusuk, misalnya di tumpukan rumput yang membusuk. Jenis lalat ini tidak berperan dalam penularan penyakit pada manusia tetapi dapat memindahkan penyakit-penyakit pada hewan.

Bottle flies dan Blow flies. Jenis meletakkan telur-telur mereka pada daging, contohnya adalah : Black blowfly (jenis Phormia), Green dan bonze bottle flies (jenis phaenicia dsb), Blue bottle flies (jenis Cynomyopsis dan Calliphora). Jenis ini membiak pada tubuh hewan yang membusuk atau bertelur ditumbuhan-tumbuhan jika tidak ada daging hewan. Larva dari lalat jenis ini menyebabkan myasis pada binatang dan manusia.

Lalat daging (Genus Sarcophaga). Lalat ini termasuk dalam genus Sarcophaga, artinya pemakan daging. Berukuran cukup besar dan terdapat bintik pada ujung badan mereka. Larva lalat ini hidup dalam daging, tetapi juga berkembang biak pembiakan pada kotoran hewan. Jenis ini juga menyebabkan myiasis pada manusia.

Melihat efek yang ditimbulkan, lalat memang merugikan, oleh sebab itu lalat memang harus dilenyapkan dari lingkungan sekitar kita. Ada banyak cara untuk membasmi lalat yaitu :
Menghilangkan tempat-tempat pembiakan lalat, dengan cara menjaga kebersihan serta menutup tempat pembuangan sampah agar tidak menjadi tempat perkembangbiakan lalat.
Melindungi makanan terhadap kontaminasi oleh lalat
Membasmi larva lalat, dengan cara selalu membersihkan kandang hewan ternak.
Membasmi lalat dewasa dengan cara melakukan penyemprotan insektisida atau menyebarkan obat pembasmi lalat.

metamorfosis katak

Proses Metamorfosis Pada Kat

Metamorfosis Katak
Katak merupakan salah satu hewan amfibia yang paling populer. Saat kanak-kanak, biasanya kita mengejar katak dan menjadikannya sahabat saat bermain. Namun beranjak dewasa, pola pikir terhadap katak berubah dan kita menganggapnya sebagai salah satu binatang yang menjijikan. Hal ini boleh jadi dikarenakan kulitnya yang berlendir. Banyak di antara kita yang gagal membedakan yang mana katak dan yang mana kodok. Memang sepintas keduanya mirip. Meski demikian, jika Anda jeli Anda akan dengan mudah menemukan perbedaannya. Katak sendiri memiliki kulit yang kasar dengan bintil hingga berbingkul. Ia memiliki kulit yang cenderung kering dan kaki pada bagian belakangnya cenderung pendek. Hal sebaliknya terdapat pada kodok. Ia memiliki kulit yang lembab berlendir, kaki belakang yang panjang dan tubuh yang bulat atau gempal. Meski dibedakan, namun metamorfosis katak dan juga kodok sama saja. Hidup mereka dimulai dari telur kemudian menjadi kecebong atau berudu dan kemudian menjadi katak atau kodok yang dewasa.

Kehidupan katak juga kodok dimuali dari telur yang oleh sang indukan diletakkan di air atau di tempat-tempat yang basah seperti lumut. Dalam sekali bertelur, induk katak atau kodok bisa mengeluarkan hingga 20000 butir telur. Jumlah ini bergantung pada tingkat kesehatan sang induk. Dalam setahun, induk katak atau kodok bisa bertelur sebanyak 3 kali. Selanjutnya, telur katak akan menetas dan jadilah berudu atau yang biasa kita namai kecebong. Bentuknya serupa dengan anak ikan dengan warna hitam pada sekujur tubuhnya. Kecebong ini bernafas dengan insang yang pada usia tiga minggu akan tertutup secara alamiah oleh kulitnya yang terus tumbuh.
Selanjutnya, metamorfosis katak akan terlihat dari tubuh berudu yang mulai ditumbuhi kaki pada bagian belakang. Biasanya progress ini terlihat di usia delapan minggu. Setelah kaki belakang tersebut tumbuh hampir sempurna, maka kaki bagian depan pada berudu juga akan tumbuh hingga berudu berusia 12 minggu. Selanjutnya, pada bagian ekor berudu akan tumbuh namun perlahan. Dan, ia juga akan memiliki paru-paru sehingga benar-benar menjadi katak dewasa yang hidup di daratan.

Metamorfosis katak ini paling umum dijadikan contoh metamorfosis sempurna. Meski tidak melewati tahapan pupa atau kepompong seperti siklus metamorfosis serangga, namun katak juga mengalami transformasi yang utuh. Jika diperhatikan, berudu yang berangsur-angsur menjadi katak muda yang memiliki ekor. Katak muda ini berbeda dengan katak dewasa. katak muda masih memiliki ekor sementara setelah dewasa, katak tak lagi terlihat memiliki bagian ekor pada tubuhnya. Oleh sebab itu, katak juga bisa disimpulkan melewati 4 tahapan metamorfosis yakni telur , berudu ,  katak muda dengan ekor , katak dewasa tanpa ekor.

perkembangbiakan pada hewan

Setiap makhluk hidup mempunyai kemampuan memperbanyak jenisnya, begitu pula hewan. Hewan memiliki dua tipe perkembangbiakan, yaitu secara kawin (generatif). Hewan generatif yang telah dewasa akan membentuk sel-sel kelamin. Hewan jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan atau sperma, sedangkan hewan betina akan menghasilkan sel kelamin betina atau sel telur/ovum. Tipe perkembangbiakan berikutnya secara tidak kawin (vegetatif).  Perkembangbiakan secara vegetatif hanya terjadi pada hewan-hewan tingkat rendah. Perkembangbiakan secara tidak kawin dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain dengan membentuk tunas dan fragmentasi.


1. Perkembangbiakan pada hewan secara kawin (generatif)

Perkembangbiakan secara kawin pada hewan dibedakan menjadi tiga, yaitu ada yang dapat berkembang biak dengan melahirkan (vivipar), bertelur (ovipar) dan bertelur-melahirkan (ovovivipar).

a. Hewan melahirkan atau vivipar
Vivipar adalah hewan yang melahirkan anaknya. Pada hewan yang melahirkan anak, sel telur dibuahi oleh sperma di dalam tubuh induknya. Pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di dalam tubuh induknya. Embrio akan berada di dalam tubuh induknya sampai waktunya dilahirkan. Ciri-ciri hewan vivipar atau hewan yang melahirkan anaknya
1) Janin tumbuh di dalam rahim induk betina (masa kehamilan).
2) Janin memperoleh makanan dari induknya dengan perantaraan tali pusat atau plasenta.
3) Pertumbuhan janin relatif lambat.
4) Bentuk tubuh anak yang lahir sama dengan bentuk tubuh induk.
5) Mempunyai daun telinga.
6) Induk betina menyusui anaknya.
Hewan menyusui anaknya disebut mamalia. Contoh hewan melahirkan antara lain kuda, beruang, paus, lumba-lumba, kambing, gajah, kucing, singa, tikus, kerbau, kelelewar, sapi, dan sebagainya.

Contoh hewan vivipar pada perkembangbiakan hewan
 b. Hewan bertelur atau Ovipar
Ovipar adalah hewan yang meletakan telur di luar tubuh induk betinanya. Pada hewan bertelur, pertumbuhan dan perkembangan embrio terjadi di luar tubuh induknya. Embrio itu dibungkus dan dilindungi oleh cangkang. Embrio di dalam telur ini dilengkapi dengan kuning telur (yolk). Kuning telur digunakan sebagai cadangan makanan untuk perkembangan embrio. Jika embrio telah tumbuh sempurna, telur akan menetas dan keluarlah individu baru. Hewan bertelur atau ovipar memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Janin tumbuh di luar tubuh induk betina tetapi di dalam telur bercangkang.
2) Janin memperoleh makanan dari cadangan makanan yang tersimpan dalam telur.
3) Janin tumbuh relatif cepat.
4) Bentuk tubuh anak umumya sama dengan bentuk tubuh induknya.
5) Tidak mempunyai daun telinga.
6) Tidak mempuyai kelenjar susu.
7) Tidak menyusui anaknya.
Contoh hewan bertelur atau ovipar antara lain ayam, penyu, ular, katak, kupu-kupu, burung, ikan dan sebagainya
Contoh hewan ovipar pada perkembangbiakan mahluk hidup

c. Hewan bertelur dan melahirkan atau Ovovivipar
Kadal sebenarnya merupakan hewan bertelur, tetapi telurnya menetas di dalam tubuh induk betina kemudian anaknya keluar dari tubuh induk betina. Hewan yang demikian disebut hewan bertelur-melahirkan atau ovovivipar. Pada hewan tersebut, setelah terjadi pembuahan, telur terus berkembang di dalam tubuh induk. Makanan yang dibutuhkan embrio tidak berasal dari induk. Akan tetapi, makanan berasal dari cadangan makanan yang terdapat di dalam telur. Setelah tiba waktunya dilahirkan, anaknya akan keluar dari tubuh induknya. Contoh hewan ovovivipar antara lain kadal, paus, ikan pari, beberapa jenis ular dan ikan hiu.
Contoh hewan ovovivipar pada perkembangbiakan mahluk hidup
2. Perkembangbiakan pada hewan secara tidak kawin (vegetatif)

Perkembangbiakan secara tidak kawin hanya terjadi pada hewan-hewan tingkat rendah. Perkembangbiakan secara tidak kawin dapat dilakukan dengan beberapa cara. Antara lain dengan membentuk tunas dan fragmentasi.

a.  Tunas
Perkembangbiakan dengan cara pembentukan tunas antara lain terjadi pada Hydra. Hydramerupakan hewan yang tidak bertulang belakang. Hydrahidup pada air tawar. Pada tubuh Hydradewasa akan muncul tonjolan. Tonjolan tersebut akan terus tumbuh dan membesar. Ketika setelah cukup besar, tunas itu akan terlepas dari tubuh induknya. Tunas yang terlepas akan tumbuh dan berkembang menjadi individu baru.

b. Membelah diri
Perkembangbiakan terjadi pada hewan bersel satu, seperti amoeba, protozoa, paramecium, dan virus. Secara umum perkembangbiakan vegetatif pada hewan bersel satu dengan cara membelah diri. Hewan bersel satu,seperti amoeba, mempunyai inti sel. Perkembangbiakan amoeba dimulai dengan pembelahan inti sel menjadi dua bagian. Setelah itu dikuti dengan pembelahan cairan sel dan dinding sel. Akhirnya terbentuklah dua sel amoeba baru. Kedua amoeba ini hidup mandiri dan akan membelah diri lagi.

c. Fragmentasi
Fragmentasi adalah perkembangbiakan yang berasal dari potongan tubuhnya sendiri. Contoh hewan yang berkembang biak dengan cara fragmentasi adalah planaria. Cacing planaria merupakan cacing pipih. Planaria bisa kamu temukan di bawah bebatuan di sungai. Ukurannya sangat kecil. Jika kita potong salah satu bagian tubuhnya, potongan tubuh itu akan tumbuh menjadi individu baru.
Perkembangbiakan mahluk hidup pada hewan secara vegetatif